Jan 25, 2007

Jurus jitu memilih kursi strategis di pesawat


Orang yang sering traveling dengan First Class, pasti nggak pernah pusing dengan urusan seat di pesawat. Tapi yang biasa jalan-jalan dengan tiket murah, duduk di kelas ekonomi dengan jam terbang melebihi 6 jam - saat high season lagi - urusan tempat duduk bisa sama pentingnya dengan urusan hidup & mati. Masih untung kalau dapet mas atau mbak yang baik saat check-in. Kalau tidak, siap2 berjuang mempertahankan ruang dengkul dari penumpang di depan yang berniat membuat kursinya sedatar papan cucian, sementara sikut-sikutan berebut armrest dengan penumpang sebelah. Halah, mana masih 12 jam perjalanan........ampuuuunnn

Ada beberapa tips buat memilih kursi yang lumayan strategis, walaupun tidak 100% bebas gangguan menurut pengalaman saya. Yaaaa, namanya juga kelas kambing.



Seat configuration untuk B747 - kursi strategis 30 ABC dan 30 HJK
Berikutnya kursi 44 ABC dan 44 HJK, lalu 55 ABC dan 55 HJK


1.) Kursi yang paling strategis : Exit Row Seating, tepat di sebelah pintu emergency, karena ruang dengkul dijamin paling luas - lebih luas dari ruang dengkulnya pilot loh. Kalau mau ke toilet nggak perlu melewati deretan dengkul tetangga, atau dorong-dorongan kursi dengan penumpang di depan. Cuma, kursi ini paling susah didapet, harus diminta saat check-in.


Menurut aturan FAA & FAM seat ini di-reserve untuk ABP (able bodied person) yang bersedia untuk dijadikan relawan saat darurat; kalau evakuasi, nggak bisa kabur duluan, harus bantu penumpang lain lah. Syarat utama harus sehat fisik dan bersedia jadi relawan. Tapi setahu saya, di SQ, banyak penumpang2 dari business class yang suka booking seat ini saat mereka kehabisan favorite seat di business class.


Hati-hati: daerah sini kadang-kadang suka jadi tempat parkiran meal cart, lindungi dengkul!



2.) Jangan ambil kursi yang paling belakang, karena biasanya tempat duduk tidak di desain untuk recline penuh karena terhalang oleh dinding pembatas, selain juga bersebelahan dengan toilet yang biasanya berjumlah lebih banyak dari toilet di depan. Dijamin nggak akan pernah sepi pengunjung. Tambahan pula, kursi belakang itu dekat dengan galley atau dapur yang juga jarang sepi dari kegiatan nyiapin makanan/minuman plus tempat ngerumpi cabin crew *hehehe, pengalaman soalnya bikin ribut di galley.......*


3.) Usahakan ambil kursi yang agak di tengah menjauh dari bulkhead, karena biasanya bulkhead seat - deretan kursi paling depan yang berhadapan langsung dengan tembok pembatas - biasanya di-reserve untuk bayi & anak balita (yang kemungkinan bakal rewel sepanjang penerbangan). Biasanya row kedua dan ketiga dari depan juga termasuk deretan favorit tuh buat tempat balita. Jadi ambil jarak aman dari tiga rows itu.


4.) Oh ya, boarding pass itu cuma berlaku saat boarding aja. Setelah pintu pesawat ditutup, cepet-cepetlah cari kursi strategis. Tapi hati-hati jangan sampai pramugarinya liat, bisa kena marah loh & disuruh balik lagi. Kalau flight nggak terlalu penuh, cari deretan kursi di tengah dengan 4-5 kursi sebelum penumpang lain liat. Cepet2 didudukin, tas/barang bawaan ditaro di ujung satunya lagi sbg tanda daerah teritorial sudah diambil alih, sebelum penumpang lain ikutan mengklaim juga.


5.) Kalau beruntung bisa dapet beberapa kursi sekaligus, saat berbaring usahakan posisi kepala jangan menghadap aisle. Meal cart yang wara-wiri itu lumayan juga rasanya kalau sampai mampir di jidat.


6.) Tips terakhir, kalau masih nggak nyaman juga, cari kursi kosong lain atau minta bantuan cabin crew dengan alasan kursinya rusak atau apalah *namanya juga usaha*. Biasanya alasan keamanan atau kesehatan lebih diperhatikan daripada alasan kenyamanan. Kalau bisa bicara langsung dengan chief cabin atau pursor nya.


Seat configurasi untuk lebih lengkapnya bisa dilihat di SeatExpert Website

No comments: